Gedung in terdiri dari 5 lantai yang akan digunakan untuk apartemen, masing-masing kolom dibedakan ukurannya agar dapat ngirit pas pelaksanaanya, tapi kalo pengen di samakan semua yo bisa aja,tapi nanti boros pas pelaksanaan tapi itungane dadi cepet, iki tak itung kira2 2 mingguan, soale tak sambi karo ngajar, nek ra ngajar yo insya Allah seminggu rampung (tenane..? ho o tenan mas.., ngomong dewe jawab dewe.. he3.., insya Allah mas, rampung tenan), begitu juga dengan ukuran baloknya, dibeda-bedakan tiap lantai
sebenarya itunganya ini bisa saja diambil analisis 2D artinya diambil portal yang mewakili dari portal2 yang lain, biasanya diambil yang bagian tengah portal, karena biasanya bagian tengah portal memiliki beban yang terbesar dibanding portal yang tepi-tepi (ini biasanya lho, nek gak biasa yo embuh), yang paling ruwet, kl ada struktur yang besar dan tinggi adalah ketika menghitung beban gempanya, okeh banget, mumet , ruwet dan bundet, untuk perhitungan beban gempa statik lateral ada cara praktis, klik disini
Alhamdulillah ada program Excel, semua pengolahan data dan itungan gaya-gaya dalam dan desain menggunakan program Excel, jadi, gare’ mak srut, langsung jadi, he3..
o iya, disini juga ada contoh perhitungan struktur yang lain seperti kuda-kuda baja, rumah 2 lantai jakarta dan solo , Gudang , Ruko dan lain-lain
punten mas team argajogja
kalau boleh saya ingin belajar perhitungan konstruksi apartemen ini
bgmn caranya saya mendapatkan calculation sheet tsb ?
apa ada persyaratan khusus buat keperluan tsb
matuur nuwun yaa
sudah ada contoh calculation sheet, tapi untuk kasus yg berbeda, kl tidak salah ada dua contoh, gedung 2 lantai dan gedung 14 lantai, lihat artikel sebelumnya.. ok?
Maturnuwun
mas team argadjogja
ohh..ya wis ntar tak goleti artikel tsb, biar kulo bisa belajar maning.
mas, mau tanya lagi nikh :
– kalo pelat lantai beton digambarkan sbg area load apakah secara otomatis sap2000 ini membaginya menjadi beban segitiga dan beban trapesium di balok2 portalnya? atukah kita menghitung manual dulu beban2 tsb kemudian di masukkan kedalam beban balok2nya?
-jika pelat lantai tsb bisa di gambarkan sbg area load (DL), bgmn caranya mengkombinasikan ke dalam rumus mis : 1,2DL+ 1,6LL di masukan dalam combination loads, krn tdk cuman berat pelat saja sbg dead load krn komponen lainnya seperti spesi adukan pelapis lantai, penggantung plafond dan berat pelapis lantai juga di hitung sbg dead load
terima kasih
biasanya untuk pemodelan pelat memang ada dua cara, bisa pake shell atau pelat diasumsi sebagai beban yg berti menghitung manual dulu beban2 tsb kemudian di masukkan kedalam beban balok2nya, jika mengunkan shell menurut kami itu lebih mendekati realistik dikarenakan balok dengan balok lainya saling terikat seolah menyatu dg pelat sperti pada kenyatannya yakni pelat dengan balok satu kesatuan monolit, dan momen2 yang dihasilkan balok lebih kecil sehingga lebih ngirit, berbeda hal nya jika pelat diasumsi sebagai beban segitiga trapesium, di kanan kiri balok seolah kosong tidak ada pelat ditambah nilai beban yang besar, menjadikan dimensi balok mejadi besar2 shg lebih boros, kemudian untuk mengombinasikan rumus ya tinggal dihitung berat masing masig elemen, contohnya seperti ini (perhitunagn pelat atap)
Beban yang bekerja:
a. Beban mati
Berat pelat = 0,1 . 2400 = 240 Kg/m2 (ini tidak dihitung karena otomatis masuk di berat sendiri shell)
Berat plafond = 1 . 18 = 18 Kg/m2
Lapis kedap air = 0,02 . 2400 = 48 Kg/m2
Ducting AC = 1 . 15 = 15 Kg/m¬2
jumlahkan berat plafon, ducting dan lapis kedap air, ini masuk di area load beban mati pad shell
b. Beban hidup = 100 = 100 Kg/m2 untuk yg ini ini masuk di area load beban hidup pad shell
untuk kombinasi masuk di define >> combination
team argadjogja
nahh..saya dah jelas sekarang,
atas penjelasannya dan juga penjabaran bgm memisahkan pembebanan DL dan LL nya. jg shell nya sbg area loads pelat lantai sbg satu kesatuan monolit antara pelat dan balok
terima kasih