Dalam mendesain struktur, akan lebih cepat kalo Agan menggunakan program SAP, baik untuk menghitung struktur kolom, struktur balok dan lain2, nah berikut ini tak ajari cara menghitung tulangan pokok dan geser balok menggunakan SAP : tinggal mak srut, jadi deh.. (masak hari gini masih manual, jadi ibarete anda itu wis punya mobil tapi masih pake unta, tidak… he3x…), moggo diperhatikan dengan seksama…
Baca juga : Pengaturan Satuan Metric MKS dan Default ETABS
Baca juga : Cara Melihat Momem Maksimum SAP2000
a. Tulangan Pokok
– Tulangan perlu bagian atas A =1284,614 mm2
Digunakan : 5D19; A=5 x 283,64 mm2=1418,24 mm2 > 1284,614 mm2…. ok
– Tulangan perlu bagian bawah A = 617,439 mm2
Digunakan : 3D19 ; A = 3 x 283,64 mm2=850,9 mm2 > 617,439 mm2 …..ok
Baca juga : Video Tutorial Desain Struktur Baja 2 Lantai dengan SAP2000 v.20
b. Tulangan Geser
Av/s perlu = 0,395 mm2/mm
Digunakan tulangan diameter 8 mm (Av = 100,57 mm2) dan diambil Jarak (s) : 150 mm
Av/s Aktual = 100,57/150= 0,67 mm2/mm > 0,395 mm2/mm …..ok
sehingga di pake P8-150
Baca juga : Cara Menghitung Tulangan Torsi dengan SAP2000
Begitulah cara menghitung tulangan pada balok.. ada pertanyaan? mudah-mudahan tidak ada, wis jelas koyo lampu las ning tengah alas, sok pribahasa ki, dong ra koe, mesti radonk.. podo karo aku berarti . he3x.. o iya disini juga ada tutorial-tutorial yang lain seperti merubah peraturan di SAP menjadi SNI, menghitung berat struktur tiap lantai dan lain-lain
Moga2 bermanfaat..
numpang tanya mas, kalo spasi penulangan sengkang di daerah kritis (sekitar tumpuan)kan jaraknya lebih rapat daripada di daerah lapangan ya? nah, kalo di program sap diberikan juga gak jarak spasi yang berbeda ini mas? kalo ada nilainya ada dimananya ya mas? atau kita harus menghitung sendiri secara manual? trims sanget mas. blognya sangat bagus dan membantu. 🙂
iya, daerah tumpuan lebih rapat, biasanya pake jarak 10 cm
mas…
kalo penulangan geser di daerah intersection antara kolom dan balok bila mutu beton tidak sama, mis mutu beton balok K-250, mutu beton kolom K-400 bgm contoh perhitungannya.
wakh ..saya banyak belajar dari blog argajogja ini
isinya sangat berbobot dan bermanfaat bangets
salam buar semuanya ..yahh
matur nuwun
thanks
salam juga… kalo kasusnya seperti diatas ya terpaksa model strukturnya dipisah dan otomatis hitungan balok sendiri dan kolom sendiri, tapi coba nanti kapan2 saya utek2 lagi SAP 2000 nya, mungkin saja bisa di gabung… Maturnuwun
-Tim Argajogja-
punten mas…
dalam merencanakan struktur konstruksi, balok pondasi gantung/sloof gantung yang memikul beban dinding lantai dasar apakah ikut di analisa menjadi satu kesatuan utuh dalam running sap2000 itu ?
atau kah sloof tsb di hitung manual biasa saja kemudian beban yg di pikul ujung2 sloof tsb selanjutnya di tambahkan ke beban pondasinya?
matur nuwun
itu biasanya tergantung dari konstruktornya, apakah sloofnya di asumsi sebgi struktur atukah tidak…,kl sebagai struktur berarti slofnya ikut digambar di SAP, kl tidak sbg struktur berarti tidak usah digambar di SAP, kl seperti kasus diatas itu sebg sloof struktur karn menggantg, biasya kl itu langsung sy gmbr di SAP
kemudian mengenai hitungan slof berbeda dengan hitungn balok dikarnakan dibawah slof biasanya ada pondasi batu kali, sehingga beban dinding didistribusikan ke slof lalu kemudian ke pondasi batu kali,bukan pondsi ke sloof maka slof seperti ini buka di aggap sebagai sloof struktur, kl sdah dmasukan di SAP tdak udah dihitung manual
mas team blogarga
wahh…matur nuwun pisan penjelasane ya
sampeyan wis bagi bagi elmune
semoga team argajogja ini tambah dalem nimba elmune lagi
biar kulo kulo enjinir enom kebagian elmune
salam
mas team argadjogja
maap, saya mau bertanya lagi jauh lebih dalam:
– luas tulangan kolom dari hasil sap2000 tsb apakah merupakan hasil perhitungan kolom dengan beban biaxial bending (momen) pada ujung ujung kolom?
– faktor perbesaran momen pd kolom / delta s / kapan saatnya diperhitungkan dan mengapa sampai diperhitungkan
– tangga beton merupakan salah satu bagian konstruksi yang kaku dan berat, mengapa pd setiap contoh perhitungan sap selalu tidak diperhitungkan dalam perencanaan. / dihitung terpisah?
mengapa tidak sekaligus saja di run menjadi satu kesatuan utuh struktur bangunan
– terima kasih
maaf baru sempat jawab..
1. setahu saya iya
2. untk delta s ini biasa diperhitungkan pada gedung yang lebih dari 10 tingkat, atau lebih dari 40 m, diperhitungkan karena gedung yang tinggi memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi.
3. untuk tangga tdk dihitung satu kesatuan dikarenakn tangga bukan merupakan struktur inti seperti balok dan kolom, dan tangga memang tidak banyak bepengaruh kestruktur inti sehingga dipisah tapi sebenarnya itu kembali juga ke konstruktornya , kalo dia mau gabung ya monggo,, pisah juga silahkn, yg penting dia bisa mempertanggung jawabkan secara ilmiah mengani analisa yg ia lakukan..
mungkin ini kira2 jwb yg bs kami sampaikn, smoga bisa membantu
mas team/argajogja,
terima kasih atas semua jawaban dan penjelasannya
wawasan saya sekarang menjadi lebih luas lagi nih
maturnuwun
zauiphdhsimeetgvholv, space heater, qqEjwsO.
salam kenal pakde arga jogja.
Mohon bantuan, klo mo bikin slof gantung bentangan 6.5 mtr pake besi 12 mm begel pke 8mm gmna cra ngitungnya:
-perlu berapa biji besi ( isi besi dalam begel )
-begel ukuran berapa (ketebalan sloff)
-jarak kerenggangan begel
oiya skalia ukuran buat kolom penyangga bentangan slof tersebut, rencana mo bikin warung kecil2an. Maaf byk nanya.
@dani: untuk menghitung jumlah besi dan jarak begel dawa alias panjang banget caranya, dan itu masih tergantung beban2 yang ada diatasnya, misal tinggi bata, atau beban apa saja yang ada diatasnya?, untuk tinggi sloof/tebal sof bisa dihitung dengan cara 1/12 L sampai 1/16 L, L = panjng bentang, misal panjng 12m, tinggal dikalikan aja, sya ambil yg 1/12, maka 1/12x12m = 1 m, jadi tebal/tinggi slof 1 m, nek panjang slofmu mu 6,5 , yo ID = itungen dewe.. he3x.. untuk B (lebar slof) biasanya separo tinggi/tebalnya, gitu..
matur suwun atas pencerahannya pakde, klo contoh picture kusen pintu utama nyarinya di web mana pakde, ato klo boleh kirimin gambare dunk……suwun
@dani, wah nek itu gampang, tinggal ketik aja di search google.com he3x
mas numpang tanya, saya mau tingkat rumah, luas 3 x 5m, di daerah saya cuma ada besi 10 mm, diatas cuma kamar, jadi tiang, balok gantung semuanya pake besi 10, jadi rangka besi balk gantung spt apa? thx sebelumnya
@eddi: apa bisa dikirimkan gambar ilustrasinya? maaf, sy kurang paham penjelasanya…
Av/s perlu = 0,395 mm2/mm
Digunakan tulangan diameter 8 mm (Av = 100,57 mm2) dan diambil Jarak (s) : 150 mm
Av/s Aktual = 100,57/150= 0,67 mm2/mm > 0,395 mm2/mm …..ok
sehingga di pake P8-150….
yang mau saya tanyakan adalah :
“Digunakan tulangan diameter 8 mm (Av = 100,57 mm2) ”
dari mana datangnya (Av = 100, 57 mm2 ) mas???
trims….
@windu: yakni luas dari tulangan diameter 8 dikali kan 2 karena sengkang diasumsi 2 kaki (pada umunya) thanks
mas dap.. tanya sedikit boleh?? hee…yang saya tahu dari konco2 jika kita menghitung pelat lantai/atap di SAP ro ETABS kebanyakan pelat itu dianggap beban bukan struktur begitukah dap?? nah masalahe aku ra reti nek plat itu dianggap struktur cara analasis program itu gimana dan penulangan pie yo?? iso ra koyo awaka dewe mendesain tulangan kolom ro balok dari summary ne?? suwun lo mas dap..
@hanafhi : ok langsung jawab wae,,
1. boleh
2. ya benar, plat sebagai beban, bukan strukur
3. dari sap nanti diketahui momen platnya, setelah itu bisa dimasukan di perhitungan manual, sehingga didapat tulangannya, atau bisa saja penulangan pelatnya langsung di modelkan di SAP (lihat artikel sebelumnya cara memodelnya) terus nanti diketahui momen-momennya, begitu kiro2 dab…
saya dari banjarmasin, salam kenal ya, nanya boleh ya ….apa sih gunanya minimum rebar ? bisa ga kita gunakan minimum rebar saja karena luas tulangan requered rebar terlalu besar ? buat penjelasannya saya ucapkan terima kasih
@maydhi07: minimum itu luas tulangn pada balok yang mengalami moment terkecil, jadi ya hanya untuk informasi aja.., tetap yang kita pakai yang required (luasn tulangan yang dibutuhkan), begitu kira… maturnuwun
Thanks ya penjelasannya … o iya nanya lagi ya maklum msh blajar, bentang 8 m kalo diitung 1/12 nya h baloknya jadi kira2 65 cm. trus ditengah bentang balok tersebut ada balok lagi yang bersilangan kearah memanjang “menumpu” balok yang h = 65 cm tadi, bisa ga dianggap 1 / 12 bentang tadi cuma di kalikan 4 M saja ( setengah bentang ) karna udah ada balok ” penumpu ” tadi jadi tinggi balok ( h ) nya cuman 35 cm aja.
thanks ya buat pencerahaannya, oya arga bikin dong tutorial perhitungan struktur dari primary design , perhitungan pembebanan sampai analisis design pake SAP ntar kalo ada aku pesen satu…
@hadi: thanks kembali, menurut sy gak bisa bentang 8m dianggap hanya 4m, balok 8 m adalah balok induk sedangkan yang menumpu ditengah blok 8 adalah balok anak, berbeda perilakunya. jadi tetp kita hitung 8 m, dan pada pemodelan SAP balok anak tersebut bisa dijadikan beban titik ditengah bentang balok 8 m, untuk tutorial SAP sudah ada videonya, tutorial interaktif SAP step by step , pada materi terakhir di ajarkan contoh kasus perencanaan beton dan baja sampai ke desain. silahkan kunjungi http://www.tutorialargajogja.co.nr , maturnuwun
mas, mau tanya. kl menganalisa gudang yang terdiri dari konstruksi baja dan beton (kolom dan balok = beton, roofing = baja), menganalisax djadikan 1 ato sendiri-sendiri?
kalo djadikan satu, bagaimana connect antara beton dan bajax? apakah sesuai default ato ada connect tersendiri?
trimakasi…
@wen : bisa kok dijadikan satu.. sya pernah coba… cuma nanti pas desainnya perintahnya ada sendiri2, tapi bisa jadi satu dan connect otomatis
salam kenal mas,, saya mau nanya,, saya mau evaluasi suatu struktur gedung pake SAP2000,,, tapi baloknya O/S terhadap Geser, momennya tidak,,, bagaimana caranya memasukan tulangan geser ke SAP 2000 agar ikut dianalisis sama SAP…
terima kasih banyak sebelunnya….
@Tika, setahu saya untuk tulangan geser tidak bisa dimasukan, tapi bisa dicari seperti cara diatas.., untuk tulangan geser yang O/S biasanya saya abaikan karena memang tidak sesuai dengan perhitungan manual, jadi untuk geser di hitung manual saja, atau bisa berdasarkan pengalaman yang ada, biasanya tulangan yg dipakai 8P – 100 untuk daerah tumpuan sedang untuk daerah lapangan 8P-150/200, atau bisa juga 10P – 100 untuk daerah tumpuan sedang untuk daerah lapangan 10P-150/200 tergantung ukuran balok kolom dan beban yg dipikul..
maaf ney mas,,, mau nanya lagi. kalau O/S nya gara2 capacity ratio to maksudnya apa yah? apa dimensi atau tulangannya yang ga masuk…
@Tika: artinya over strength tegangan berlebih, dimensi harus diperbesar..
maaf pak, klo tutorial sap vs 14 buat gedung 5 lantai misalnya dr awal mpe slesai (termasuk beban gempa) ada gak y..
@didi: wah belm ada, mudah-mudhn kedepnnya bisa dibuatkn, tq
dear mas arga, mau nanya (mungkin belum telat)
1. dalam pemodelan struktur ada balok induk dan anak. balok anak menjadi beban terpusat buat balok induknya.dalam pemodelan sap 2000 nantinya, apakah balok anak tetap dibuat/dimodelkan?
2. pelat lantai bukan struktur melainkan beban.
misal saya punya rangka portal sederhana 3x4m2, tinggi kolom 3m, tebal plat 12cm. saya ingin menghitung tulangan kolom dan balok, apakah saya memasukkan/memodelkan pelat betonnya saja?tanpa harus memberikan beban segi3 dan trapesium ke beam (teori amplop).
Demikian per?an saya. matur nuwun
@boedi: 1. tergantung konstruktornya, bisa saja dimodelkan, atau bisa juga nggk, kl nggak berarti balok anak sebg beban titik yg menumpu pada balok induk, kl menurut saya tetap dimasukan saja krn itu lebih mendekati kenyataan seperti yg ada di lapangan
2. beban segtiga dan trapesium tetap dimasukan krn beban pelat ditumpu oleh balok dan balok ditumpu kolom, semuanya saling berkaitan, tq
saya mo bertanya mas,
om saya berencana membuat gudang tanpa dinding dengan ukuran 8×24 m yang nanti diisi 5 mobil redimix (berat 1 mobil 10 ton). kolom yang digunkan rencananya baja WF 250 dengan jarak antar kolom 6 m. dibawah lantai mo di buat bak pak, dalamnya 1,3 m. kira-kira dimensi strukturnya (lantai, sloof, kolom pedestalnya) berapa ya mas???
mohon pencerahannya ya mas, 🙂
@Yamin: langsung kontak http://www.argajogja.co.nr atau http://www.jasasipilarsitek.co.cc , thanks
mas ketok e perhitungan tulangan geser untuk tulangan diameter 8 keliru, bukan 100,57 mm2 tapi 50.24 mm2 (pix rxr = 3.14x4x4). Jadi untuk sengkang besi 8 bisa pakai jarak 120 mm.
@yoga: itu gak salah pakde.., itu memang dikalikan 2 karena asumsi sengkang 2 kaki, dan tiu yang umum digunakan dilapangan, yang satu kaki jarang digunakan… tq
Selamat siang maz, senang sekali membaca artikel2 dari blogarga.
gimana cara mengeluarkan Perhitungan Tulangan Pokok dan Geser Balok/Kolom dalam SAP seperti contoh gambar di atas itu maz?
Apakah itu masuk ke bagian “Display – Show Tables” ?
Ato masuk ke bagian “Design – Concrete Frame Design” ?
Mohon pencerahannya maz blogarga 🙂
Matur suwun, dan semoga sukses.
@dimaz: coba anda run, kemudian design, lalu klik kanan pada batang, lalu klik detail..
Mas Arga..,mau nanya mengenai sap 2000 tentang portal , setelah d run dan start design check of structure. 1.Apa maksud dari warna kolom ada yang merah dan juga biru muda ? 2.Setelah salah satu frame Kolom saya klik kanan kenapa capacity ratio out putnya ,bukannya longitudinal reinforcing ?
3.Untuk keperluan Luas tulangan lentur pada kolom yang dibutuhkan apakah hasil out put dari As atau out put nilai dari Capacity ratio ? Mohon ya mas..pencerahannya saya masih awam mengenai sap 2000. Terima kasih..
Slamat malam Mas Arga..,mau nanya mengenai sap 2000 tentang portal , setelah d run dan start design check of structure. 1.Apa maksud dari warna kolom ada yang merah dan juga biru muda ? 2.Setelah salah satu frame Kolom saya klik kanan kenapa capacity ratio out putnya ,bukannya longitudinal reinforcing ?
3.Untuk keperluan Luas tulangan lentur pada kolom yang dibutuhkan apakah hasil out put dari As atau out put nilai dari Capacity ratio ? Mohon ya mas..pencerahannya saya masih awam mengenai sap 2000. Terima kasih..
@wawan: lngsung tak jawab.., 1. warna itu menunjukan kekuatan atau tegangnnya, kalo biru boros, kalo merah bahya, yang bagus kuning atau ijo, 2. yang kamu run itu baja, bukan beton, kl beton baru keluar, 3. setahu sy dari As…. , begitu kira2.. mungkin para pembaca ada yang mau nambahi.. monggo…
Terima kasih..mas..Arga ats pencerahannya…, mengenai jawaban anda yang pertama gimana solusinya supaya warna dari kolom tersebut bsa d ubah jadi kuning atau hijau..? mohon pencerahannya ya mas ..
@wawan: untk baja bisa pake autoselect untk beton trial and error
mas, mau tanya kalo mau output data seperti contoh mas diatas step2 nya gimana ya, btw ini SAP2000 kan?terima kasih banyak atas pencerahannya
met siang mas Arga..
sori nimbrung ya mas.. aku wong ekonomi bukan wong sipil atw arsitek tapi aku suka sekali sm desainmu. (soalnya kalo utk mengerti masalah istilah2 teknik yg disebutin kayaknya aku kudu belajar banyak dh).
btw, kalo aku mau tanya ttg desain interior (utk rumahku dewe) apa bole?
suwun 4 the reply..
Ok..mas thanks very much,, sya dah dapat _engineering judgement_
@beny:coba baca komentar sebelumnya, udah ada jawabnnya disn, tq
@junee: boleh.. silahkan..
Mas, bisa kasih tutorial analisa struktur ground tank ( misal 5x5x3m) dengan SAP2000 ngk? soalnya susah banget cari rujukannya di internet. Syukron.
matur nuwun mas, ngga kebaca klo sudah ada yg nanya :p
ngomong2 ini desain balok bukan mas? knp tulangan atas lbh banyak drpada yg dibawah ya mas?
kan lendutan adanya dibawah,bukannya harusnya jumlah batang tarik lebih banyak dibanding batang tekan?
Assalamualaikum.wrb. dan slamat pagi Mas Arga. mau nanya mas..(sap 2000 mengenai rangka jembatan). Apkh ukran pnampang profil bsa beda ,misal profil doblel angel = frme1. ukrnx 2L4x6 dan frme2. ukrnx 2L4x8 dngan dasar frme2 sy ubah ukuranx krna kpsitas rasio>1 ?
Dan warnanya orange ,kapasitas rasio skitar 0.96 ,stlah sy klik detail frme tsbut pesanx tertulis section overstressed, apakah msih bisa d pake ukuran tersebut dgn dasar kapasitas rasio tidak lebih dari satu ?
mas bisa gak masang profilx beda2 ,misal frem1 (dobel angel) dan frem2 (profil tee) ? Mohon pencerahanx ya mas. Trima kasih
Selamat malam blogarga,,,kalo boleh tutorial perhitungan tulangan pokok dan bagi pada plat 1 dan 2 arah juga dibuatkan mas. Terima kasih
@ihsan: coba nanti kalo sy udah bisa sy buatkan.., skrang belum bisae.., he3x..
@beny: iya balok untuk daerah tumpuan, di daerah tumpuan kan atas lebih bnayk dari pada yg bawah, lihat stationnya..
@tikalorenza: wa’alaikumusalam warahmatullahi wabarokatuh
ok langsung tak jawab: pertanyaan 1 bisa beda, pertanyaan 2 : sebaiknya ganti yg lebih besar agar lebih aman…
@ancha: usul yg bagus, mudah2 kedepanya bisa diusahakan..
Dalam menggunakan pembesian menggunakan software SAP 2000 atau ETABS ada baiknya tetap digunakan metode redistribusi momen secara manual.
Digunakan tulangan diameter 8 mm (Av = 100,57 mm2) dan diambil Jarak (s) : 150 mm,
Av = 100,57 itu maksud nya apa?
@alfan: 8 itu ukuran tulangan sengkang, Av=100,57 itu luas tulangan sengkang 2 kaki, 150 itu jarak antar sengkang. jika ingin lebih jelas mungkin bisa membeli tutorial SAP 2000 step by step kami, didalam materi desain beton diajarkan cara mencarinya… info lengkap buka http://www.tutorialargajogja.co.nr , sip maturnuwun..
salam..
maaf saya baru belajar sap, mau tanya soal analsis statik dan dinamik…
mohon penjelasannya….
perkenalkan sy bisma mas..
Mau nanya nie.
Kalau misalnya balok atau kolom setelah di analisis muncul luas tulangan tapi fraem berwarna merah.
1. Apa kira2 penyebabnya?
2.langkah apa yg harus dilakukan?
3.apa luas tulangan yg muncul itu bisa di gunakan?
Makasi mas.
assaamu’alaikum,,, mas arga tlong bsa jelasin arti dari warna warna (merah,hijau,kuning,biru muda, ungu, coklat, dsb) ketika sdah mlakukakn start design check gk?
apakah mungkin stelah di start design check warna tetap biru muda walaupun d ganti dimensi?
trimakasih..
@windu: waalaikumusalam warahmatullahi wabarokatuh
warna merah menunjukan tidak aman, kalo warna hijau atau kuning ideal, kalo biru boros
@bisma: artinya tidak aman, ganti dengan yang lebih besar sampai warna kuning atau hijau
mas mau nanya itu yang required bar nya itu apakah untuk di tumpuan saja atau lapangan? terus kalau beda antara tumpuan dan lapangan pada bagian apa kita lihat? trims
@vijay: ada ditumpuan dan di lapangan, kalo tumpuan di tepi kalo lapangan di tengah