1. Bagaimana cara memilih lantai kayu?
jawab: Dua hal yang perlu diperhatikan kala memilih adalah warna dan serat. Seperti apa pilihannya, tentu harus disesuaikan dengan tempat lantai kayu tersebut akan dipasang.Biasanya orang lebih memilih dari jenis kayu lunak seperti kayu kampar, dengan serat yang agak halus. Selain agar kamar terlihat sederhana dan terkesan simple, juga sesuai dengan fungsi ruangnya, yaitu mempunyai tingkat mobilitas orang dan barang sedikit. Tingkat mobilitas ini sendiri berkaitan dengan kemungkinan terjadinya goresan.
2. Warna lantai kayu apa saja?
jawab: Warnanya bisa macam-macam, boleh pilih yang bernada terang, bisa juga yang gelap. Jenis kayu lunak ini harganya relatif murah.
Apakah ada perbedaan jenis lantai kayu untuk tempat umum dan rumah tinggal?
jawab: iya ada,untuk ditempat umum mobilitas orang dan barang di ruang ini tinggi, maka sebaiknya memakai lantai kayu dari jenis kayu keras, seperti kayu jati dan sejenisnya. Kayu jenis tersebut cukup kuat akan goresan. Sebaiknya pula bukan lantai kayu dengan warna yang mengkilap, dan biasanya lantai tersebut akan dilapis pelindung (coating). Karena itu jangan heran kalau harganya juga lebih mahal daripada jenis kayu lunak. Tidak beda dengan warnanya yang macam-macam, demikian juga dengan coraknya. Seperti apa pilihannya, ya kembali lagi tergantung pilihan Anda. Sedikit yang bisa jadi patokan, untuk kamar tidur, maka sebaiknya pilih dengan serat yang tidak terlalu ramai atau terlalu tegas.
3. Bagaimana cara memasang lantai kayu?
1. Perhatikan ukuran ruang tempat lantai kayu akan dipasang. Bila ruang cukup luas, maka dasar lantai perlu diperkuat strukturnya. Tapi menurut Jhon S.L Chang, General Manager PT Stya Langgeng Sentosa, ukuran ruang di rumah termasuk kategori kecil, jadi tidak perlu diperkuat strukturnya.
2. Untuk lantai kayu yang berjenis keras, gunakan paku untuk memperkuat struktur lantai kayu, meskipun penggunaannya tergantung lokasi.
3. Untuk lantai kayu yang bersifat lunak, dasar lantai sebaiknya dilapisi material lain seperti PE form. Fungsi form adalah pertama sebagai flexible joint lantai dan kedua, sebagai adjustment agar air dari bawah tidak langsung menyerap ke lantai kayu.
Menurut jenis kayunya, maka ada dua metode pemasangan.
a. Lantai kayu keras
Sebaiknya untuk jenis ini pemasangan lantai kayu dilakukan sebelum bangunan selesai. Hal itu karena jenis lantai kayu ini membutuhkan pekerjaan “tambahan”, yang acapkali menyebabkan “lingkungan kerja” menjadi kotor.
Sebelum lantai kayu dipasang, maka dasar harus diberi dempul dulu kemudian dipoles, dan untuk meratakan sambungan baru lantai harus diberi pelindung (coating).
b. Lantai kayu lunak
Berbeda dengan lantai kayu keras, pemasangan lantai jenis ini dapat dilakukan pada akhir pekerjaan. Hal ini mengingat jenis ini umumnya siap pasang (ready made), sehingga tenggang waktu pemasangan dan pemakaian tidak lama.
Bagaimana merawat lantai kayu?
Apapun jenis barangnya kalau yang dirawat, pasti akan awet. Begitu juga dengan lantai kayu, bila dirawat dengan benar lantai kayu dapat bertahan hingga sepuluh tahun.
Perawatan itu ada yang skalanya harian, ada yang untuk bulanan.
Perawatan harian :
1. Untuk membersihkan lantai kayu jangan menggunakan kain pembersih terlalu basah. Ingat, musuh utama kayu adalah air, dan kayu yang lembab tidaklah awet.
2. Kalau mau menggunakan cairan pembersih lantai, silakan memakai pembersih yang ada di pasaran.
3. Jika terkena percikan semen atau cat, sebaiknya segera dibersihkan. Maksudnya, cairan tersebut tidak terlanjur menyerap ke dalam lantai kayu, sehingga cepat rusak.
4. Dalam meletakkan furnitur, sebaiknya di bagian bawah/dasarnya dilapisi karet. Hal itu agar material dari furnitur tidak langsung bersentuhan dengan lantai kayu, yang mungkin saja menciptakan goresan.
5. Saat memindahkan furnitur, sebaiknya diangkat jangan ditarik. Soalnya sekali lagi, hal itu bisa mengakibatkan goresan atau mungkin sobekan.
Perawatan bulanan:
Meski “bermusuhan” dengan air, tapi pori-pori kayu ini harus tetap lembab. Untuk itu setiap tiga bulan sekali, lantai kayu digosok dengan menggunakan cairan semacam pelembab.
Pada lantai kayu yang siap pasang (ready made) ini, pada umumnya berbentuk rangkaian kayu yang penyatuannya dilapisi zat sejenis formalin. Nah, formalin ini adalah zat kimia yang tidak disenangi rayap. Tapi agar terus awet dan terhindar dari incaran rayap, sebaiknya setiap tiga tahun sekali diberi suntikan anti rayap.
untuk sambungan lantai kayu memakai sistem tongue & groove (lidah dan cerukan) dengan berbagai variasi. Teka Parquet misalnya, melansir sistem sambungan G5 (generasi kelima) yang pemasangannya diklaim lebih cepat dan presisi.
Pemasangan bisa memakai lem (glue down) atau tanpa lem. Bila tanpa lem disebut sistem click, karena antara lidah dan cerukan langsung di-click begitu saja tanpa tambahan lem. Kelebihan sistem click yang disebut juga sistem floating ini, lantai parket bisa dibongkar pasang bila sewaktu-waktu bosan dan ingin memindahkannya ke ruang lain.
Untuk daerah tropis pemasangan sebaiknya memakai lem agar lantai lebih stabil saat terjadi muai-susut. Hanya itu tadi, sekali dipasang tidak bisa dibongkar lagi. Sebelum dipasangi lantai parket, dasar lantai diberi underlayer seperti triplek atau polyfoam agar struktur dasar lantai lebih kuat. Permukaan lantai minimal berbentuk semen acian, rata, bersih, dan kering.