Telah banyak artikel yang menulis tentang minimalis. Mulai dari definisi, ciri, karakter hingga pengaplikasiaannya pada desain baik itu rumah, kantor ataupun tempat usaha lainnya seperti ruko. Berikut akan sedikit dibahas tentang ruko minimalis.
Sesuai dengan namanya, ruko minimalis adalah dwi fungsi hunian dan tempat usaha dengan konsep minimalis. Apakah minimalis itu? Seperti apakah desain ruko yang minimalis? Mungkin itu pertanyaan yang akan muncul. Banyak sekali pikiran yang akan berseliweran jika orang mendengar kata minimalis. Mungkin yang akan terpikirkan oleh orang awam tentang minimalis adalah bentukan geometri, garis-garis vertical, atap dak, warna abu-abu merah, dan penampakan lainnya yang biasa ditunjukkan pada desain-desain yang mengaku berkonsep minimalis. Tetapi apakah hanya dari tampak saja bangunan dikatakan minimalis? Sudah benarkah pengertian kita tentang minimalis?
Minimalis seperti yang banyak ditulis pada berbagai artikel, adalah suatu konsep dengan pendekatan estetik yang menekankan pada hal-hal yang bersifat esensial dan fungsional baik dalam estetika spatial, bentuk dan struktural. Secara spatial ruang-ruang spesifik disusun sedemikain rupa agar memiliki tingkat fleksibelitas yang tinggi dalam ketersusunan dan kemudahan fungsinya. Bentuk-bentuk geometris elementer yang praktis tanpa ornamen merupakan karakter utama yang mendominasi permukaan dan massa bangunan. Penggunaan garis lurus, bidang datar dan pertemuan bidang serba siku tegak lurus, konstruksi volumetrik dan gubahan massa, kejujuran material, olahan cahaya dan udara, perulangan modul, sirkulasi ringkas, ruang multifungsi dan berurut serta kejelasan sistem struktur pada rancangan adalah prinsip utama konsep minimalis.
Dengan karakteristik minimalis tersebut, dapat kita ketahui, bahwa ruko minimalis adalah ruko yang dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip dan karakteristik konsep minimalis. Bukan hanya sekedar “baju luarnya” saja, tetapi juga spasial dan strukturalnya. Minimalis bukan berarti harga yang minimal, karena minimalis di sini sama sekali tidak ada kaitannya dengan harga yang murah. Justru desain minimalis yang sebenarnya bisa menghabiskan banyak pengeluaran. Dan apakah konsep ini cocok untuk sebuah ruko? Apakah tren minimalis yang menjadikan banyak ruko didesain atas nama konsep tersebut walaupun mungkin hanya “baju luarnya” saja akan bertahan lama dan akan tetap eksis seiring berjalannya waktu dan kemunculan tren-tren baru? Jika tidak, maka fungsinya sebagai bangunan komersial akan ditinggalkan peminatnya hanya karena termakan zaman dan satu nama yaitu gaya arsitektur minimalis “gadungan”.
artikel by http://firazq.blogspot.com
image by argajogja